Pada artikel sebelumnya saya udah bahas secara komperhensif mengenai uji validitas, nah hari ini saya mau bahas mengenai uji reliabilitas secara lengkap dan tentunya sederhana biar lebih mudah dipahami.
Tapi, pembahasan kita kali ini belum menyentuh tataran praktik ya kawan-kawan, melainkan masih seputar konsep, teori, jenis-jenis, pengertian, dan sebagainya. Adapun pembahasan mengenai tutorial uji validitas dan reliabilitasnya akan saya tulis artikelnya setelah artikel ini selesai.
Makanya, pantengin terus artikel-artikel di sini ya! Eh btw kalian udah baca artikel sebelumnya mengenai seluk beluk intrumen penelitian, kan? hehe
Definisi Reliabilitas
Secara etimologis, reliabilitas berasal dari kata reliability yang apabila diurai terbentuk dari kata rely yang berarti percaya dan bisa juga reliable yang artinya bisa dipercaya.
Di bawah ini saya uraikan pengertian reliabilitas menurut para ahli, stay tuned!
Reliabilitas Menurut Nursalam
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan
Reliabilitas Menurut Sukadji
Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi.
Reliabilitas Menurut N. Purwanto & Arikunto
suatu alat tes dikatakan handal jika alat tersebut teliti, konsisten, stabil, dan dapat dipercaya kebenarannya. Sedangkan Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Kata “tetap” disini bukan berarti memiliki skor yang terus-menerus sama/ tetap ketika diujikan berkali-kali pada siswa yang sama, tetapi mengikuti perubahan yang ajeg
Reliabilitas Menurut Sudjana
Reliabilitas berkaitan dengan ketepatan atau keajegan alat pengumpul data yang dikumpulkan atau diinilai.
Reliabilitas Menurut Mehrens & Lehmans
Reliabilitas atau kepercayaan merupakan derajat konsistensi atau keajegan hasil pengukuran pada objek yang sama.
Reliabilitas Menurut Sudaryono
Sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat diipercaya, di dalam hal ini suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dari dalam diri subjek belum atau tidak berubah.
Reliabilitas Menurut Hopkins dan Antes
Reliabilitas merupakan konsistensi pengamatan yang didapatkan dari konsistensi pencatatan berulang pada satu atau banyak subjek. Hal ini mengindikasikan bahwa reliabilitas bisa dipahami sebagai kemampuan alat ukur untuk mengukur secara akurat dan presisi.
Reliabilitas Menurut Azwar
Reliabilitas memiliki istilah atau nama lain seperti keterpercayaan, keterhandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi.
Komponen Reliabilitas
Merujuk pada pendapat Morisson, Reliabilitas memiliki tiga komponen yang selalu terkandung di dalamnya, meliputi:
- Stabilitas
- Konsistensi internal
- Equivalen
Stabilitas
Stabilitas di sini biasanya mengaju pada konstensi hasil, kendati demikian dalam hal ini peneliti juga harus cermat karena pada dasarnya manusia dapat berubah dari waktu ke waktu.
Terkait dengan komponen stabilitas ini, biasanya peneliti dapat menggunakan teknik analisis test-retest method untuk mengukur komponen stabilitas dalam pengujian reliabilitas.
Konsistensi Internal
Konsisten internal merupakan pengujian terhadap setiap intem pertanyaan yang terdapat pada suatu instrumen pengukuran yang jawaban dari instrumen tersebut akan menghasilkan skala pengukuran tertentu.
Terkait dengan konsistensi internal ini, peneliti dapat menggunakan teknik belah dua (split-half technique), berbeda dengan teknik test-retest methods, teknik belah dua ini tidak mengharuskan peneliti melakukan dua kali tes dalam kurun waktu yang berbeda, karena hasil pengujian akan dibagi dua dan dinilai secara terpisah.
Equivalensi
Komponen equivalensi dari suatu pengujian reliabilitas sering juga disebut dengan reliabilitas uji silang atau cross-test reliability. Biasanya tes ini berfungsi untuk menilai suatu korelasi relatif antara dua pengujian atau pengukuran paralel.
Terkait dengan komponen ini, biasanya tes yang digunakan adalah meetode bentuk paralel atau alternate-form method atau double test-double trial method.
Jenis-jenis Uji Reliabilitas
Secara garis besar ada dua macam cara menentukan reliabilitas instrumen, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal.
Uji Reliabilitas eksternal
Reliabilitas eksternal merupakan reliabilitas yang apabila ukuran atau kriterianya berada di luar instrumen. Di dalam reliabilitas eksternal, terdapat beberapa tes reliabilitas yang dapat digunakan, seperti:
- Metode tes ulang (Test-retest method)
- Metode paralel
- Metode belah dua
Metode Tes ulang (test-retest method)
Metode tes ulang dilakukan dengan mengujicobakan sebuah tes kepada sekelompok peserta didik sebanyak dua kali pada waktu yang berbeda. Skor hasil uji coba pertama dikorelasikan dengan skor hasil uji coba kedua dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
Di dalam hal ini, besar angka korelasi menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Metode Paralel
Metode paralel dilakukan dengan mengujicobakan dua buah instrumen yang dibuat hampir sama. Uji coba dilakukan terhadap sekelompok responden. Setiap responden mengerjakan atau mengisi kedua buah tes. Kemudian skor-skor kedua buah tes tersebut dikorelasikan dengan teknik korelasi Product Moment. Angka korelasi ini menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen.
Metode paralel ini digunakan untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada metode tes ulang. Ketika dua tes yang digunakan ternyata berbeda, maka faktor carry-over effect tidak menjadi masalah lagi, walaupun bisa saja faktor mengingat pada jawaban tes pertama sedikit berpengaruh pada tes kedua, khususnya apabila ditemukan soal yang benar-benar mirip atau bahkan sama.
Metode Belah dua
Metode belah dua digunakan untuk mengatasi kelemahankelemahan yang terjadi pada metode bentuk paralel dan metode tes ulang karena metode ini memungkinkan mengestimasi reliabilitas tanpa harus menyelenggarakan tes dua kali.
Beberapa Formula yang termasuk ke dalam metode belah dua, adalah sebagai berikut:
- Formula Spearman-Brown
- Formula Flanagan
- Formula Rulon
Uji Reliabilitas Internal
Pada reliabilitas internal, uji coba dilakukan hanya satu kali dan menggunakan satu instrumen. Kemudian hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan rumus reliabilitas instrumen. Reliabilitas internal dapat dilihat diuji berdasarkan bentuk instrumennya, seperti:
- Reliabilitas instrumen bentuk dikotomi
- Rumus Kuder Richardson 20 (KR-20)
- Rumus Kuder Richardson 21 (KR-21)
- Reliabilitas instrumen bentuk kontinum
Uji Reliabilitas instrumen bentuk dikotomi
Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk dikotomi yaitu instrumen dengan pemberian skor 0 dan 1 maka pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 ( KR-20) dan Kuder Richardson 21 (KR-21).
Penggunaan rumus KR. 20 digunakan apabila alternatif jawaban pada instrumen bersifat dikotomi, misalnya benar-salah dan pemberian skor = 1 dan 0. Rumus KR. 20 adalah:
Penggunaan rumus KR. 21 digunakan apabila alternatif jawaban pada instrumen bersifat dikotomi, misalnya benar-salah dan pemberian skor = 1 dan 0. Perhatikan rumusnya:
Uji Reliabilitas Instrumen bentuk kontinum
Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk kontinum yaitu instrumen dengan pemberian skor yang skornya merupakan rentangan 0 – 10, 0 – 100 atau berbentuk skala 1 – 3, 1 – 5 atau 1-10, maka pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Uji Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach tampak sebagai berikut:
Jenis-jenis Koefisien Reliabilitas
Di sini saya akan menjelaskan mengenai beberapa jens koefiensi relibilitas yang dapat diaplikasikan dalam model pengukuran multiimensi adalah sebagai berikut.
Baca juga: Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dan Essai
Koefisien Alpha Berstrata
Koefisien ini diperkenalkan oleh Cronbach, Schoneman, dan McKie (1965) yang berguna untuk mengestimasi reliabilitas instrumen yang terdiri dari beberapa subtes.
Koefisien alpha berstrata ini adalah pengukuran internal konsistensi dengan melibatkan komponen-komponen tes, selain itu koefisien ini tepat digunakan pada kasus skor komposit multidimensi.
Koefisien Reliabilitas Komposit Mosier
Koefisien ini diperkenalkan Mosier (1943), koefisien ini dirkenalkan pada pengukuran yang terstruktur. Selanjutnya pengukuran ini memiliki struktur multimimensi yang memiliki komponen tes yang independen dengan komponen lainnya. Selain itu, komponen ini mampu mengakomodasi perbedaan pembobotan pada tiap subtes.
Koefisien Reliabilitas Komposit Wang
Merupakan koefisien reliabilitas yang dapat digunakan untuk pengukuran multi dimensi yang mampu mengakomodasi pembobotan multidimensi tersebu, serta mampu mengakomodasi pembobotan masing-masing dimensi tersebut.
Selain itu, untuk menghitung reliabilitas komposit Wang ini diperlukan juga informasi mengenai masing-masing dimensi, pembobotan masing-masing dimensi, serta korelasi antar skor dimensi.
Koefisien Reliabilitas Komposit Raykov
Koefisien reliabilitas ini diperkenalkan oleh Raykov dan Shrout (2002), menurut mereka reliabilitas komposit merupakan varian skor murni dalam variannya dengan skor tes. Selain itu, menurut Raykov, untuk menghitung reliabilitas komposit diperlukan pengoprasian sintaks yang cukup rumit pada program berbasis SEM.
Koefisien Reliabilitas Komposit McDonald
Koefisien reliabilitas komposit ini berbasis pada analisis faktor konfirmatori dan reliabilitas yang merupakan bagian dari menu SEM.
***
Nah, jadi itulah pembahasan mengenai reliabilitas, kawan-kawan. Jadi pada intinya uji reliabilitas ini juga penting banget setelah uji validitas dilakukan, oleh karena itu keduanya tidak boleh dilewatkan ya.
Sekian dulu pembahasan kali ini, semoga bermanfaat ya!
Satu pemikiran pada “Uji Reliabilitas”