Penelitian Ilmiah

Sebelum mempelajari penelitian ilmiah, kita semua perlu mempelajari keterkaitan penelitian ilmiah dengan kompleksnya permasalahan dalam kehidupan kita.

Kompleksitas dan keberagaman lingkungan serta keunikan tuntutan manusia menimbulkan kesulitan dan berbagai masalah yang bervariasi menurut keadaannya masing-masing. Ada yang merasa bermasalah dengan ekonomi, atau bahkan memiliki masalah dalam aspek lainnya.

Oleh sebab itu setiap individu memiliki cara penyelesaian masalah yang berbeda: Ada yang menyelesaikannya secara sporadis, dan ada juga yang menyelesaikannya melalui upaya penelitian.

Penelitian dan Metode Ilmiah

Sebelum membahas penelitian ilmiah, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan metode ilmiah dan relevansinya dengan penelitian.

Hal ini perlu dipahami, sebab merujuk pada pendapat Kothari (2004) yang membagi penelitian dalam dua konteks: yakni penelitian secara umum dan penelitian dalam konteks khusus.

Penelitian dalam konteks umum merupakan penelitian untuk mendapatkan pengetahuan, adapun penelitian dalam konteks khusus merupakan pencarian ilmiah dan sistematis untuk informasi terkait pada topik tertentu.

Nah, apabila diamati perbedaan antara penelitian dalam konteks umum dan penelitian dalam konteks khusus sebagaimana dikemukakan oleh Kothari, terletak pada adanya Metode ilmiah yang diaplikasikan dalam sebuah aktivitas penelitian.

Metode Secara Etimologi

Secara etimologi Metode berasal dari Bahasa Yunani, yakni Methodos” yang berarti cara atau jalan. Perlu dipahami bahwa metode berbeda dengan metodologi (perbedaan ini tampak dari makna secara etimologi atau pun terminologi).

Metodologi, berasal dari 2 suku kata dalam Bahasa Yunani, yaitu Methodos” yang berarti cara atau jalan, dan “logos” yang memiliki makna ilmu. Jadi secara sederhana, Metodologi ini adalah Science of Method (ilmu mengenai metode).

Metode Secara Terminologi

Metode ilmiah sendiri merupakan sebuah sistem yang ketat dan dikembangkan untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan sehingga didapatkan jawaban yang akurat.

Kerlinger (1998) mengemukakan bahwa yang membedakan antara metode ilmiah dengan metode lain, terletak pada serangkaian uji yang digunakan dengan cara tertentu sehingga dapat memverifikasi kegiatan dan kesimpulan ilmiah agar tercapai pengetahuan yang andal.

Gravetter & Forzano (2012) mendefinisikan metode ilmiah sebagai sebuah metode yang terdiri dari banyak langkah di dalamnya untuk memperoleh pengetahuan dengan melibatkan perumusan pertanyaan secara spesifik dan kemudian secara sistematis menemukan jawabannya melalui serangkaian uji yang relevan.

Langkah-langkah yang dimaksud terdiri dari observasi fenomena, identifikasi variabel, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan.

Keterkaitan Penelitian dan Metode Ilmiah

Penelitian dan metode ilmiah amat sangat terkait erat, keduanya merupakan satu-kesatuan yang saling melengkapi, pasalnya metode ilmiah adalah metode yang diaplikasikan dalam sebuah penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat dikatakan ilmiah atau memenuhi syarat ilmiah.

Belakangan ini makna penelitian mengalami penyempitan makna, di mana kata penelitian selalu ditafsirkan sebagai sesuatu yang ilmiah.

Padahal apabila merujuk pada pemikiran Kothari, sebuah penelitian belum tentu ilmiah jika peneliti tidak memasukkan unsur metode ilmiah ke dalam penelitiannya.

Agar pembahasan lebih simpel dan mudah diingat, dalam pembahasan selanjutnya saya hanya akan menggunakan kata penelitian sebagai representasi dari penelitian ilmiah.

Di dalam konteks penelitian, metode ini diartikan sebagai prosedur yang berhubungan dengan proses pengumpulan serta teknik analisis data.

Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Cohen, Manion & Morrison (2005) yang mengemukakan bahwa pada intinya metode ilmiah merupakan hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian, prosedur pengambilan sampel, pengumpulan data, pengukuran serta analisis data.

Lalu, apakah metode ilmiah dan metode penelitian itu beda? Silakan baca mengenai jenis metode penelitian biar kawan-kawan tahu jawabannya.

Memahami Penelitian Ilmiah

Penelitian Secara Etimologi

Secara etimologi penelitian (research) berasal dari kata dalam Bahasa Prancis, yaitu: recerchier” atau “recherche” yang merupakan penggabungan darire” dan “cerchier” yang memiliki makna mencari.

Selain dari Bahasa Prancis, ada juga referensi yang menyatakan bahwa penelitian (research) berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yakni: “re” yang berarti Kembali, dan “search” yang memiliki arti mencari, yang apabila digabungkan bermakna mencari Kembali.

Penelitian Secara Terminologi

Secara terminologi penelitian merupakan “The systematic, controlled, empirical and critical investigation of hypothetical propositions about presumed relations among natural phenomena” (Kerlinger, 1970: 8).

Creswell mendefinisikan penelitian sebagai proses langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk meningkatkan pemahaman kita tentang suatu topik atau masalah.

Pada tingkat umum, penelitian terdiri dari tiga Langkah, yaitu: 1) pose question, 2) collect data to answer question, 3) Present an answer to the question.

Creswell dalam pendapatnya secara implisit mengemukakan bahwa ketiga proses tersebut merupakan proses mutlak yang tidak bisa dilewatkan oleh seorang peneliti atau orang yang hendak melakukan penelitian, di mana Ketika seseorang terlibat dalam proses pemecahan masalah.

Maka menjadi sebuah kepastian bahwa orang tersebut akan memulainya dengan sebuah pertanyaan, mengumpulkan beberapa informasi relevan yang dibutuhkan, dan selanjutnya membentuk sebuah jawaban.

Kendati pun ada beberapa ahli yang merumuskan Langkah-langkah penelitian dengan sangat rinci, namun ketiga langkah yang dikemukakan oleh Creswell tersebut merupakan Langkah umum yang pasti dilewati Ketika seseorang melakukan penelitian.

Berbeda dengan Kerlinger dan Creswell, Kothari membagi penelitian dalam dua konteks: penelitian secara umum dan penelitian dalam konteks khusus.

Menurut Kothari (2004), penelitian dalam konteks umum merupakan penelitian untuk mendapatkan pengetahuan, Adapun penelitian dalam konteks khusus merupakan pencarian ilmiah dan sistematis untuk informasi terkait pada topik tertentu.

Apabila merujuk pada definisi yang diberikan oleh Kothari tersebut, maka ada perbedaan mendasar di antara penelitian dan penelitian ilmiah, salah satu perbedaannya terletak pada langkah yang sistematis.

Hal ini berarti bahwa sebuah penelitian akan menjadi dan dapat dikatakan ilmiah apabila penelitian yang dilakukan tersebut memuat prosedur-prosedur yang menjadi rangkaian metode ilmiah.

Setelah kawan-kawan memahami penelitian ilmiah secara etimologi dan terminologi, kalian juga mesti memahami jenis penelitian ilmiah ya, biar pengetahuannya makin lengkap!

Pentingnya Melakukan Penelitian Ilmiah

Penelitian merupakan hal yang terkadang pembahasannya rumit dan membingungkan karena banyaknya istilah-istilah yang memiliki makna hampir sama,

selain itu sebuah penelitian juga terkait dengan banyak komponen yang menjadikannya tidak mudah dipahami atau bahkan dilakukan.

Terlebih lagi keragaman penafsiran dari para ahli mengenai komponen yang terkait dengan penelitian sering kali membuat bingung dan menjadi kesulitan tersendiri yang kerap ditemui serta berujung pada keengganan untuk memulai atau melakukan penelitian.

Sulitnya memahami penelitian serta komponen yang ada dan terkait di dalamnya menjadi sebuah kesulitan tersendiri bagi para insan ilmiah dalam melakukan atau memulai sebuah penelitian.

Tentu kita mafhum dan sering kali menemukan mahasiswa S-1, S-2 atau bahkan mahasiswa jenjang S-3 mengalami kesulitan yang sama.

Mereka macet berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun karena kebingungan dari mana harus memulai serta bingung atas jalan mana yang harus dipilih.

Kendati demikian sulit dipahami dan dilakukan, ada beberapa alasan penting kenapa sebuah penelitian harus dilakukan.

Mencari Penyelesaian Masalah

Sebagaimana kita ketahui, zaman selalu berkembang dan permasalahan yang terjadi di dalamnya pun berbanding lurus dengan perubahan yang terjadi.

Beberapa permasalahan yang muncul ini, adakalanya tidak bisa diselesaikan secara sporadis, sehingga diperlukan proses penyelesaian yang ketat, teruji, terstruktur dan sistematis (secara ilmiah).

Penyelesaian masalah secara ilmiah ini kemudian akan menghasilkan sebuah ilmu pengetahuan baru yang relevan dengan zaman.

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan

Tidaklah berlebihan apabila banyak pendapat yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan dan penelitian, para ahli pun menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan penelitian dan diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama.

Almack (1930) mengatakan bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses: penelitian merupakan proses sedangkan hasilnya adalah ilmu.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa penelitian dapat menambah ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk menghadapi problematika yang saat ini terjadi.

Rekomendasi Kebijakan

Selain sebagai upaya merumuskan solusi dan jalan pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian juga dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih full power kepada pihak yang berwenang.

Kenapa saya katakan lebih full power? Karena pada dasarnya rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian tentunya memiliki landasan yang kuat dan Insya Allah teruji melalui metode keilmuan yang berlaku di bidangnya.

Baca juga: Paradigma Penelitian

Karakteristik Penelitian Ilmiah

Harus dipahami bahwa sebuah penelitian tidak selalu menghasilkan aplikasi praktis, sebab terkadang ada juga penelitian yang hanya menghasilkan teori yang abstrak.

Kendati demikian, hal itu tidak jadi masalah, sebab yang terpenting dari sebuah penelitian adalah memiliki tujuan yang jelas, memberikan kontribusi dalam peningkatan ilmu pengetahuan, serta memberikan manfaat baik secara praktis ataupun teoretis (Pole & Lampard, 2002).

Terkait dengan itu, Sekaran (2016) merumuskan enam karakteristik mengenai sebuah penelitian yang baik dan bagus, terdiri dari:

Purvosivenes

Sebuah penelitian harus memiliki tujuan yang fokus dan spesifik perihal untuk apa penelitian tersebut dilakukan, apakah untuk tujuan menyelesaikan masalah, pengambilan keputusan, atau pengembangan ilmu pengetahuan

Rigor

Apabila sebuah penelitian telah memiliki tujuan yang terfokus dan spesifik, maka pada tahap selanjutnya sebuah penelitian harus dilakukan secara berhati-hati.

Kehati-hatian dalam hal ini maksudnya bahwa sebuah penelitian ilmiah haruslah menggunakan landasan teori yang kuat serta desain penelitian yang tepat.

Testability

Sebuah penelitian harus memiliki hipotesis yang diturunkan dari teori yang didasarkan kepercayaan logis dari peneliti atau temuan atas penelitian sebelumnya.

Hal yang perlu diperhatikan bahwa hipotesis yang disusun dalam sebuah penelitian harus logis agar dapat diuji secara empiris sehingga dapat menjawab permasalahan yang dapat diteliti.

Replicability

Hasil penelitian dimungkinkan untuk dapat dikaji ulang pada obyek yang berbeda, hal ini mengindikasikan bahwa sebuah ilmu sebagai sebuah hasil dari peneliti harus memenuhi kaidah Verifiability of claims.

Presision and Confidence

Hasil penelitian yang presisi akan mencerminkan tingkat akurasi yang baik berdasarkan sampel yang digunakan dengan apa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan.

Di sisi lain, confidence atau kepercayaan di sana mengacu pada tingkat kepercayaan akan kebenaran hasil penelitian estimasi probabilitas yang telah ditentukan.

Objectivity

Objektivitas merupakan salah satu ciri khas dalam penelitian ilmiah, objektif di sini merujuk pada temuan hasil penelitian yang harus diambil secara objektif berdasarkan data faktual di lapangan, bukan berdasarkan subjektivitas individu yang melakukan penelitian.

Generalizability

Generalisasi di sini merujuk pada hasil penelitian yang harus mampu menjelaskan dan memprediksi fenomena yang sama pada objek yang lebih luas.

Parsimony

Kendatipun sebuah penelitian harus mampu menjelaskan dan memprediksi fenomena yang sama pada objek yang luas, namun idealnya hasil penelitian mampu menjelaskan fenomena sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami  oleh berbagai pihak dan kalangan

Proses Penelitian Ilmiah

Telah disebutkan sebelumnya bahwa penelitian ilmiah merupakan proses yang logis, terorganisir, dan juga ketat.

Secara implisit pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa penelitian ilmiah terdiri dari beberapa susunan fase yang menjadi satu kesatuan serta merupakan proses selangkah demi selangkah.

Di dalam hal ini saya merujuk pada proses penelitian ilmiah yang dikemukakan oleh Gravetter & Forzano (2012) di mana ada 10 step yang harus dilalui. Saya sajikan sebagai berikut.

Baca juga: Jenis-jenis Pendekatan Penelitian

Find research idea

Pada tahap ini seorang peneliti mencari topik atau permasalahan yang akan dikaji. Topik penelitian ini bisa didapatkan dari berbagai sumber: bisa dari pengalaman hidup, buku-buku, atau jurnal-jurnal penelitian terdahulu.

Pada tahap ini juga seorang peneliti harus banyak membaca, mengkaji berbagai literatur terdahulu mengenai objek yang akan diteliti sehingga dapat merumuskan research gap dan menciptakan novelty melalui penelitiannya.

Form a Hypothesis and a Prediction

Pada tahap ini, peneliti harus merumuskan hipotesis mengenai variabel yang akan ditelitinya. Kendati demikian, proses merumuskan hipotesis ini berlaku jika peneliti akan melakukan penelitian yang sifatnya menguji hubungan, menganalisis pengaruh.

Adapun Jika penelitiannya hanya bersifat deskriptif atau hanya mencari gambaran dari suatu variabel, maka peneliti tidak perlu merumuskan hipotesis.

Define & Measure Variables

Ini termasuk tahap yang penting, sebab dalam tahap ini seorang peneliti harus mendefinisikan variabel sekaligus menentukan cara yang akan digunakan untuk mengukur sebuah variabel. Tahap ini dikenal juga sebagai tahap operasionalisasi variabel.

Tahap ini saya katakana termasuk tahap yang paling penting karena kesalahan pada tahap ini akan berdampak pada hasil penelitian, artinya jika seorang peneliti salah dalam menentukan cara mengukur variabel maka proses pengukuran akan menjadi bias dan hasil penelitiannya tidak tepat sasaran.

Misalnya seperti kita mengukur sebuah kayu, apabila alat ukurnya rusak, maka kita tidak akan dapat mengukur kayu dengan benar. Itu berarti hasil pengukurannya menjadi salah dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Identify and Select Participants or Subjects

Pada tahap ini seorang peneliti harus menentukan subjek atau responden yang akan dia teliti. Pemilihan subjek atau responden juga harus disesuaikan dengan objek atau variabel yang diteliti, jika tidak maka peneliti tidak akan mampu menangkap fenomena yang sebenarnya terjadi.

Select a Research Strategy

Pada tahap ini peneliti akan memutuskan pendekatan yang akan dipakai untuk menguji hipotesis penelitiannya.

Select a Research Design

Pada tahap ini peneliti memilih desain penelitian yang mencakup pemilihan metode serta prosedur spesifik yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.

Conduct the Study

Ini adalah tahapan di mana seorang peneliti siap melakukan pengumpulan data, kendati demikian pada tahap ini juga seorang peneliti harus memilih apakah akan melakukan penelitian di laboratorium atau penelitian lapangan, apakah penelitian yang dilakukan ini mengamati kelompok atau individu.

Evaluate the Data

Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya pada tahap ini seorang peneliti harus menggunakan berbagai metode statistik (jika pendekatannya kuantitatif) untuk memeriksa dan mengevaluasi data.

Report the Results

Sebuah penelitian ilmiah haruslah bersifat publik, hal ini agar penelitian yang dilakukan dapat dikoreksi, diuji ulang, atau dibantah demi kemajuan ilmu pengetahuan.

Refine or Reformulate Your Research Idea

Menurut Gravetter dan Forzano (2012), Ketika penelitian telah selesai dilaksanakan dan kemudian hasil penelitiannya mendukung hipotesis yang telah dirumuskan.

Itu bukan berarti bahwa penelitian telah selesai, sebab seharusnya hasil penelitian dijadikan acuan untuk menemukan ide penelitian baru.

Jenis-jenis Penelitian Ilmiah

Merujuk beberapa buku metodologi penelitian yang banyak digunakan di perguruan tinggi, klasifikasi penelitian ilmiah dapat digolongkan pada beberapa kategori: 1) penelitian berdasarkan pendekatan, 2) penelitian berdasarkan tujuan, 3) penelitian berdasarkan kegunaan, 4) penelitian berdasarkan waktu, 4) Penelitian Berdasarkan tempat, 5) penelitian berdasarkan objek kajian. Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Bahan Bacaan
Almack, J.G. (1930). Reseach and Thesis Writing.
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2000). Research Method in Education.
Creswell, J. W. (2012). Educational Research.
Gravetter, F. J., & Forzano, L.-A. B. (2012). Research Method: For The Behavioral Science.
Kerlinger, F. N. (1973). Founding Of Behavior Research.
Kothari, C., R., (2004). Research Methodology: Methods and Techniques
Kumar, R. (2011). Research Methodology: A step-by-step guide for beginners.
Neuman, W. L. (2014). Basic of Social Research.
Pole, J., C., & Lampard, R. (1959) Practical social investigation.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Method for Business: A Skill Building Approach.

Tinggalkan komentar