Menaklukkan Pembimbing Killer

Menyusun skripsi merupakan fase yang tidak mungkin dilewatkan oleh seluruh mahasiwa di Indonesia. Suka atau tidak suka, fase ini harus tetap dijalani sebab skripsi merupakan syarat wajib untuk menyandang gelar sarjana. Kendati demikian, untuk sebagian mahasiswa menyusun skripsi ini merupakan sesuatu yang bikin males, terlebih lagi jika dapat dosen pembimbing killer, pasti males banget, kan?

Saya kira hampir seluruh mahasiswa enggak mau dibimbing dosen killer, sebab dosen killer biasanya akan memberikan sangat banyak revisi sehingga proses pengerjaan skripsi jadi molor dari target yang telah ditentukan sebelumnya.

Tapi jangan berkecil hati dulu, kawan, sebab di sini saya bakal share tips dan trik yang pernah saya pakai untuk menaklukan dosen killer ini. Insya Allah 99,9% berhasil, dan skripsi kawan bakal cepat di ACC beliau, hehe

Pahami Karakteristik Dosen

Setiap orang yang dianggap killer, termasuk dosen pasti memiliki sisi humanis dan sisi baik yang betolak belakang dengan karakter killer-nya. Oleh karena itu yang perlu dilakukan kawan-kawan adalah mencari tahu dengan detail karakter dosen pembimbing kawan-kawan semua.

Kalau sudah paham dengan karakternya, saya yakin tidak akan sulit bagi kita untuk mengambil hatinya agar skripsi kita cepat di ACC, hehe

Saya pernah dibimbing oleh seorang dosen yang terkenal killer. Saking killer-nya teman-teman saya mengatakan bahwa saya akan telat lulus karena dibimbing oleh beiau. Bahkan pernah suatu ketika seorang dosen yang bertanya sekaligus memberikan saran begini kepada saya;

Kamu yakin ingin dibimbing beliau? Coba pikirkan baik-baik. Saya khawatir kelulusanmu terlambat!

Tapi, fakta berbicara sebaliknya. Justru dari 25 mahasiswa yang ada di kelas, sayalah orang yang pertama lulus, hehe

Lalu apa yang saya lakukan? Sederhana saja,  saya hanya mencoba memahami karakter dan alur berpikir pembimbing saya waktu.

Saya pikir tips & trik ini bisa kawan-kawan lakukan, jika kawan sudah paham karakter dan alur berpikir dosen pembimbing masing-masing, saya yakin skripsi kawan-kawan akan cepat selesai!

Jangan melakukan hal yang tidak disukai

Selain harus memahami karakter dosen, kawan-kawan juga harus memahami apa yang sekiranya tidak disukai oleh dosen. Ini penting, kawan. Sebab kalau seandainya kita sering melakukan hal yang tidak disukai dosen, bisa jadi pembimbing akan jengkel dan skripsi kita tehambat!

Kalau misalnya dosen pembimbing kawan-kawan hanya mengizinkan bimbingan di hari tertentu, maka bimbinganlah di hari yang sudah ditentukan sebelumya. Jika tentu selain dosennyaa ngambek, bisa jadi skripsi kalian tidak direvisi sama sekali, hehehe

Yakin enggak mau baca; Tips Rahasia Sukses Sidang Skripsi? Di sana saya bahas tips-tips yang sangat bermanfaat banget buat kalian mahasiswa tingkat akhir yang mau sidang, lho!

Raise up your standard

Umumnya seorang dosen itu dianggap killer karena biasanya dosen tersebut memiliki standar yang tinggi dalam berbagai hal, seperti kedisiplinan, kualitas dan substansi skripsi, serta aspek-aspek yang terkait dengan bidang profesinya.

Nah, biasanya dosen killer ini juga mengharapkan mahasiswa yang dibimbingnya dapat menghasilkan output yang keren! Tapi sayangnya kita tidak menyadari poin ini, sehingga yang ada kita malah mengeluh, menganggap dosennya menghambat malah akhirnya menjadi tidak suka terhadap dosen tersebut.

Yang harus kawan-kawan lakukan, sederhana saja; Rasie up your standard. Naikkan standar diri kalian. Bimbingan lebih disiplin, banyak baca, banyak diskusi, dan hal-hal lain yang sekiranya dapat menaikan standar diri kawan semua.

Percaya deh sama saya, bukan cuma mahsiswa yang bete ngadepin dosen killer, tapi sebenarnya dosen juga jengkel ngadepin mahasiswa yang enggak bisa meningkatkan kualitas dirinya.

Ingat Pesan Saya: Dosen pembimbing yang dianggap killer selalu menginginkan hasil yang beda dan sangat berkualitas. Bukan yang asal jadi!

Pernah suatu ketika saya menemui dosen pembimbing, beliau menjelaskan metodologi penelitian dan statistik secara rinci. Saya hanya bengong dan bingung, karena memang saya masih awam mengenai kedua hal tersebut. Lalu apakah kalian tahu apa yang terjadi?

Yap! beberapa menit kemudian, saya disuruh pulang dan membaca banyak buku sumber, hahaha…

Memang tampak sadis dan seolah-olah menghambat. Tapi ada sisi positifnya, yakni saya jadi memiliki pengetahuan sedikit lebih banyak dari sebelumnya, sebab sebelum bimbingan saya harus baca dulu mengenai apa yang akan didiskusikan dengan pembimbing.

Alhasil, proses bimbingan menjadi diskusi ilmiah dadakan di mana komunikasi terjadi secara dua arah dan setiap argumentasi memiliki landasan teori dan rujukan yang dapat dipercaya.

Banyak Baca

Ini penting banget! Seperi yang katakan sebelumnya, bisanya dosen killer ini wawasannya luas banget, saking luasnya kadang kita tidak mengerti dengan apa yang beliau ungkapkan. Nah, solusinya; banyak baca lalu ajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum kawan pahami.

Ingat yaa, kawan-kawan adalah seorang mahasiswa yang harus aktif mencari sumber ilmu. Percaya deh sama saya, jarang banget ada dosen yang menjelaskan sampai hal teknis, biasanya mereka akan menjelaskan garis besarnya saja. Nah kalau kita enggak mencari informasi sendiri ya pusing, hehe

Saran saya, banyak baca mengenai topik yang sedang kalian bahas lalu ajukan poin-poin yang belum kawan pahami. Insya Allah, dosen akan dengan senang hati bimbing kalian, dan tentunya proses bimbingan akan semakin lancar.

Jadi pahasiswa yang terkesan aktif

Kawan-kawan harus ingat bahwa lazimnya dosen pembimbing yang dianggap killer tidak akan pernah menyukai mahasiswa yang pasif, legowo, dan jarang bertanya.

Pembimbing yang killer cenderung suka dengan mahasiswa yang aktif dan sering mengajukkan pertanyaan. Ada kalanya dosen juga mengasumsikan bahwa mahasiswa yang banyak bertanya adalah mahasiswa yang banyak membaca dan memiliki rasa ingin tahu.

Ada baiknya, kawan-kawan memanfaatkan kondisi ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang masih berkaitan dengan topik skrmipsi kawan-kawan, sehingga kawan-kawan akan lebih banyak berdiskusi dengan dosen pembimbing yang killer itu.

Menguatkan mental

Kenapa harus menguatkan mental? Emang  skripsi ini ujian mental? hehe

Jadi gini kawan, dosen pembimbing killer itu bisanya suka bicara tanpa tedeng aling-aling, langsung to the point. Kalau salah ya salah. Jelek ya jelek, haha.. Buat kawan yang terbiasa dengan sikap dosen yang demikian mungkin tidak jadi masalah, namun bagi yang baperannah ini jadi masalah.

Saran saya buat kawan-kawan yang dikit-dikit baper, kuatin dulu mentalnya. Ubah persepsi kawan terhadap kesadisan pembimbing kalian.

Beri sugesti positif dalam diri bahwa kesadisan yang dilakukan pembimbing itu semata-mata untuk kebaikan dan agar kawan-kawan bisa menghasilkan sebuah karya yang berkualitas.

Sugesti positif ini kawanku, karena kalau kalian memiliki persepsi negatif terhadap kegalakan dosen pembimbing, maka dengan sendirinya kalian akan merasa malas mengerjakan revisian dan akhirnya skripsinya nggak selesai-selesai, hehehe

Istiqomah

Ini yang paling penting. Istiqomah. Se-killer apapun dosen pembimbing kawan semua, yang pasti harus kalian lakukan adalah istiqomah. Selalu ada jalan keberhasilan meskipun prosesnya berdarah-darah, hehe

Jangan iri dengan orang lain yang proses bimbingannya relatif cepat, cukup nikmati proses masing-masing. Ingat ya, setiap matahari dan bulan bersinar di waktunya masing-masing, di waktu yang tepat.

Kita hanya perlu gigih untuk terus mencoba, dan berdoa, maka Insya Allah akan tiba masanya untuk memancarkan cahaya, #eaaaaa

Teruntuk kawan yang sedang atau akan menyusun tugasa akhir, di situs ini saya banyak membahas informasi bermanfaat mengenai metodologi penelitian & Tutorial Statistika, lho!

  1. Klik untuk mempelajari Metodologi penelitian
  2. Klik untuk mempelajari Tutorial statistika

Tinggalkan komentar