Menyusun sebuah instrumen penelitian merupakan salah satu step terpenting dalam penelitian ilmiah, biasanya penyusunan instrumen penelitian ini dilakukan ketika peneliti telah selesai menentukan desain dan metode penelitian yang digunakan untuk mencari jawaban dari fenomena yang terjadi.
Di sisi lain, sebuah instrumen penelitian juga terkait dengan kualitas data yang akan digunakan, maksudnya bahwa jika peneliti dapat merumuskan sebuah instrumen yang bagus, maka bisa dipastikan data yang terkumpul juga akan berkualitas.
Sebaliknya, tanpa sebuah instrumen yang tepat maka sebuah penelitian dapat terancam gagal atau jikapun berhasil, maka data yang terkumpul merupakan data yang bias yang dihasilkan dari instrumen yang tidak mampu mengukur sebuah fenomena dengan akurat.
Metode Pengumpulan Data
Sebelum membahas lebih jauh mengenai instrumen penelitian, terlebih dahulu kawan-kawan harus mempelajari mengenai instrumen penelitian, kenapa?
Metode pengumpulan data merupakan suatu hal penting dalam penelitian, karena hal ini terkait dengan cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya.
Pengertian Instrumen Penelitian
Kita pahami bersama bahwa semua jenis penelitian melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian tersebut. Terkait dengan hal tersebut, seyogianya peneliti memiliki pemahaman yang mendalam mengenai instrumen penelitian.
Tapi, sebelum memahami instrumen penelitian secara mendalam, ada baiknya kawan-kawan memahami dulu mengenai pengertian instrumen penelitian sebagaimana saya sajikan di bawah ini.
Pengertian Menurut Sappaile (2007)
Sappaile (2007) mengemukakan bahwa instrumen merupakan suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu ibjek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Pengertian Menurut Darmadi (2011)
Merupakan sebuah alat yang dapat dipergunakan untuk mengukur informasi atau melakukan pengukuran.
Pengertian Menurut Suryabrata (2008)
Instrumen Penelitian merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk merekam skeadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologi secara kuantitaif.
Suryabrata juga berpendapat bahwa pada umumnya atribut psikologis yang diteliti akan digolongkan menjadi atribut kognitif atau atribut non-kognitif.
Pengertian Menurut Sukarnyana (2003)
Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian atau memecahkan hipotesis penelitian.
Pengertian Menurut Arikunto (2000)
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan ole peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data dalam penelitian agar proses pengumpulan data menjadi sistematis dan lebih mudah.
Pengertian Menurut Ibnu Hadjar (1996)
Beliau berpendapat bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Penting untuk Diingat
Sebelum peneliti menentukan instrumen yang akan dipakai, hendaknya peneliiti mengenali terlebih dahulu jenis data yang akan dibutuhkan, misalnya peneliti membutuhkan data nominal, ordinal, interval atau rasio.
Demikian juga peneliti harus mengenali jenis pendekatan penelitian yang akan dilakukannya; apakah penelitian kuantitatif atau kualitatif; apakah metode eksperimen atau metode survey.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut, akan membawa spesifikasi instrumen yang akan dibutuhkan peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkannya.
Sebagai sub-judul yang saya bubuhkan Penting untuk diingat, karena setiap instrumen memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang berhubungan dengan keadaan data yang digunakannya (Kurniawan, 2018).
Oleh karena itu, kesalahan penggunaan instrumen tentunya akan berimbas pada validitas data yang cenderung akan diragukan.
Di sisi lain, apabila validitas datanya diragukan maka temuan penelitiannya akan tidak valid juga sehingga temuan penelitian yang salah ini akan membawa pada kesimpulan penelitian yang keliru.
Jenis-jenis Instrumen Penelitian yang Sering dipakai
Ada beberapa jenis instrumen yang biasa digunakan dalam penelitian, yaitu:
Alat Tes
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Secara umum tes diartikan seagai alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan atau pengetahuan atau penggunaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau materi tertentu.
Terkait dengan hal tersebut, Tes juga dapat diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta benar-benar dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
Alat tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengukuran, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Di dalam praktiknya, sebuah penelitian yang mengumpulkan data dengan bentuk tes, biasanya instrumen yang digunakannya merupakan alat tes dalam bentuk-bentuk berikut:
- Tes kepribadian
- Tes bakat
- Tes prestasi
- Tes intelegensi
- Tes sikap
Angket atau Kuesioner
Merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui peneliti. Lebih lanjut mengenai angket atau kuesioner ini kawan-kawan bisa baca artikel yang berjudul Kuesioner penelitian: pengertian, cara menyusun, dan contohnya
Pedoman Wawancara
Wawancara pada dasarnya merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Biasanya wawancara ini digunakan apabila jumlah respondennya sedikit dan peneliti ingin mengetahui informasi-informasi dari responden secara mendalam.
Menurut Hadeli (2006) ada beberapa hal yang dapat mempengarhi kualitas informasi dalam proses wawancara, yaitu pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.
Jika peneliti mengumpulkan data dengan metode wawancara, maka instrumen yang paling banyak digunakan adalah pedoman wawanncara. Pedoman wawancara tersebut biasanya berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancaranya dapat berjalan dengan baik.
Apabila di definisikan pedoman wawancara merupakan pedoman yang digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel yang hendak diteliti.
Pedoman Observasi
Metode Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang biasa dilakukan oleh subjek yang akan diteliti. Jadi, observasi ini dapat pula dikatakan sebagai pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Seorang peneliti yang akan melakukan proses observasi, idealnya terlebih dahulu memiliki instrumen penelitian yang disebut dengan pedoman observasi sebagai pedoman dalam melakukan observasi sehingga observer dapat melakukan observasinya dengan fokus dan tidak melebar ke mana-mana.
Di dalam penelitian kualitatif, pedoman observasi ini biasanya berupad garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang observasi, adapun rincian dari aspek-aspek yang diobservasu dikembangkan di lapangan dalam proses pelaksanaan observasi. Sedangkan penelitian kuantitatif pedoman observasi dibuat lebih rinci, bahkan sampei dibuat dalam bentuk cheklist.
Dokumentasi
Merupakan suatu instrumen yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film, dokumenter, serta data-data yang sekiranya relevan dan dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan.
Biasanya studi dokumentasi ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode pelengkap dari observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Instrumen Penelitian yang Tepat
Seorang peneliti tidak bisa menggunakan instrumen sesuka hatinya, sebab penggunaan masing-masing instrumen yang saya paparkan di atas, harus memperhatikan beberapa aspek, misalnya teknik pengumpulan data serta jenis data yang dibutuhkan peneliti dalam penelitiannya.
Ketika peneliti ingin menggunakan salah satu instrumen penelitian yang saya sebutkan di atas, ada baiknya peneliti mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
- Angket digunakan apabila peneliti menghendaki penilaian atau pendapat terhadap sesuatu, selain itu angket ini cocok digunakan untuk responden dengan jumlah yang banyak.
- Observasi digunakan pada karakter data yang sifatnya pelaksanaan sesuatu program atau kegiatan. Lazimnya dipakai pada objek yang diamati dengan responden yang sedikit.
- Wawancara akan lebih tepat digunakan untuk data yang bersifat pengetahuan sesuatu objek secara mendalam.
- Tes digunakan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan dan pengetahuan seseorang.
Langkah Menyusun Instrumen (Margono, 2007)
Instrumen sebagai alat pengumpul data perlu benar-benar dibuat dan disusun sedemikian rupa sehingga mampu menghimpun data empiris sebagaimana fakta di lapangan.
Hal tersebut penting, pasalnya ketika data yang dikumpulkannya keliru, maka hal tersebut dapat berpotensi menyesatkan peneliti, sehingga kesimpulan penelitian akan menjadi salah.
Terkait dengan hal tersebut, Margono (2007) mengemukakan langkah-langkah yang dapat dilakukan peneliti untuk menyusun instrumen penelitian.
Analisis Variabel Penelitian
Langkah pertama adalah menganalisis semua variabel menjadi sub-variabel lalu diberikan definisi operasionalnya dan mengembangkan menjadi indikator-indikator yang akan diukur. Kemudian Indikator ini akan dijabarkan ke dalam butir-butir pernyataan atau pertanyaan.
Analisis variabel ini merupakan proses mengkaji sebuah variabel menjadi sub-penelitian sejelas-jelasnya sehingga indikator ini dapat diukur dan menghasilkan data yang dikehendaki peneliti.
Di dalam proses ini, peneliti bisa memakai konsep-konsep atau teori pengetahuan ilmiah yang berkaitan dengan variabel yang diteliti atau memakai fakta empiris dari lapangam.
Menetapkan Jenis Instrumen Penelitian
Jenis instrumen bisa ditetapkan ketika peneliti telah memahami dengan jelas mengenai variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel bisa saja hana membutuhkan satu jenis instrumen atau membutuhkan lebih dari satu jenis instrumen.
Menyusun Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen dibutuhkan sebagai pedoman dalam menyusun item instrumen, di dalam kisi-kisi tersebut harus meliputi ruang lingkup materi variabel penelitian, banyaknya pertanyaan, jenis pertanyaan, dan waktu yang diperlukan.
Di samping itu, dalam kisi-kisi juga harus tergambar indikator dari semua variabel.
Menyusun Item Instrumen Penelitian
Berdasarkan kisi-kisi yang sudah disusun, langkah berikutnya yaitu membuat item pertanyaan berdasarkan jenis instrumen yang hendak akan dipakai.
Ikuti tautan berikut untuk mempelajari Analisis Butir Sosial
Mengujicobakan Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen harus dilaksanakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas, validitas, dan keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang perlu dibuang, direvisi dan diganti dengan item yang baru, sesudah memperoleh masukan dari subjek uji coba.
Contoh Instrumen Penelitian
Pada contoh instrumen ini, saya akan mencoba membuat contoh teknis dari sebuah variabel sampai menjadi sebuah instrumen penelitian. Instrumen penelitian dalam contoh ini saya asumsikan untuk mengukur variabel Budaya Sekolah.
Sesuai dengan apa yang saya sampaikan pada sub-bahasan sebelumnya, maka langkah pertama harus dibuatkan dulu definisi operasional mengenai Budaya Sekolah sebagai variabel yang akan diteliti.
Baca juga: Uji Validitas
Kendati demikian, di sini saya tidak akan mengulangi pembahasan mengenai proses pembuatan definisi operasional ya, Guys! Untuk mempelajari cara menyusun definisi operasional, kawan-kawan bisa baca mengenai artikel dengan judul Definisi Operasional: Pengertian dan Cara mudah Menyusunnya
Setelah dibuatkan definisi operasionalnya, kemudian peneliti akan membuat kisi-kisi instrumen dan dilanjutkan dengan menyusun instrumen. Berikut saya lampirkan contoh kisi-kisi instrumen lengkap contoh instrumennya dalam bentuk angket atau kuesioner.
Uji Coba Instrumen
Setelah sebuah instrumen selesai dirumuskan, maka para ahli merekomendasikan peneliti untuk melakukan uji coba atas instrumen yang telah dibuat sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian yang sebenarnya.
Di dalam proses ini, peneliti dianjurkan untuk mengujicobakan instrumen kepada subjek dengan karakteristik yang sama dengan mereka yang akan dijadikan sampel dalam penelitian sebenarnya.
Baca juga: Uji Reliabilitas
Kendati demikian, apabila tidak memungkinkan maka peneliti boleh menggunakan sekian persen dari sampel untuk dijadikan subjek uji coba instrumen.
Tahap selanjutnya setelah instrumen selesai dibuat dan diuji coba adalah menguji kesahihan dan ketepatan sebuah instrumen dalam kemampuannya mengukur objek yang akan diukur.
Tahap ini dikenal dengan proses uji coba instrumen yang bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang telah dibuat.
Ikuti tautan berikut: Tutorial Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian untuk mempelajari secara komprehensif mengenai tutorial uji validitas dan realibilitas dalam uji coba instrumen!
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen merupakan aspek yang penting dalam proses penelitian, sebab melalui instrumen inilah seorang peneliti dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan oleh seorang peneliti. Kendati demikian, perumusan instrumen ini tidak mudah.
Tidak mudah karena untuk mendapatkan sebuah instrumen yang mantap, peneliti harus melewati proses panjang yang tidak bisa dilewatkan.
***
Demikian pembahasan yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat!